Beranda | Artikel
Pusat Penghambaan
Selasa, 30 Desember 2014

images

Masjid adalah tempat yang sangat mulia. Di dalamnya disebut nama Allah, dibaca ayat-ayat Al-Qur’an, dan dipanjatkan doa-doa. Manusia ruku’ dan sujud di dalamnya demi menunaikan pengabdian kepada Rabbnya. Sungguh, sebuah pemandangan yang menyejukkan hati insan beriman.

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah, maka janganlah kalian menyeru/beribadah bersama dengan Allah siapa pun juga.” (Al-Jin : 19). Ayat yang agung ini merupakan dalil yang jelas dan tegas tentang tauhid dan larangan dari berbuat syirik. Di dalamnya juga tersirat keutamaan masjid, bahwa masjid adalah tempat untuk menghamba kepada Allah.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang tujuh golongan yang mendapat naungan pada hari kiamat, salah satu diantaranya adalah, “Seorang lelaki yang hatinya bergantung di masjid.” Di dalam hadits ini juga disebutkan, “Seorang pemuda yang tumbuh dalam ketaatan ibadah kepada Rabbnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Seorang mukmin hatinya akan selalu bergantung kepada Allah. Oleh sebab itu di dalam sholat, kita selalu membaca ‘Iyyaka na’budu wa Iyyaka nasta’in’ yang artinya, “Hanya kepada-Mu kami beribadah, dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan.” Diantara kaum beriman, Allah mengistimewakan mereka -para lelaki- yang hatinya bergantung di masjid; untuk beribadah, menjalankan sholat, dan ketaatan-ketaatan lainnya. Salah satu bentuk ketaatan yang agung di masjid selain sholat ialah dengan menimba ilmu.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah berkumpul suatu kaum di dalam salah satu rumah Allah (masjid), mereka membaca Kitab Allah dan mempelajarinya diantara mereka, melainkan turun kepada mereka ketenangan, rahmat meliputi mereka, malaikat mengelilingi mereka, Allah juga menyebut-nyebut nama mereka di hadapan makhluk/malaikat yang ada di sisi-Nya.” (HR. Muslim)

Masjid adalah pusat penghambaan dan markas pengabdian. Dari dalam masjid itulah akan dipancarkan nilai-nilai hidayah dan ajakan kepada tauhid dan akidah, amar ma’ruf dan nahi mungkar, serta ajakan untuk senantiasa bertaubat kepada Allah. Tempat yang Allah muliakan di atas semua tempat di muka bumi ini. Oleh sebab itu adalah menjadi sebuah keutamaan bagi sebagian pemuda islam di masa kini -dan di sepanjang zaman- untuk ikut serta memelihara masjid, menghidupkan sholat jama’ah di dalamnya, dan mengisinya dengan dakwah dan ibadah.

Kemuliaan ini akan semakin bertambah tatkala para pemuda itu terus dan terus menimba ilmu. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, maka Allah akan pahamkan dalam hal agama.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Allah akan mengangkat kedudukan orang-orang yang beriman diantara kalian, dan orang-orang yang diberikan ilmu berderajat-derajat.” (Al-Mujadilah : 11)

Di dalam masjid itu pula, akan terpancar kekuatan zikir kepada Allah. Kekuatan yang akan menghidupkan hati hamba-hamba Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan orang yang mengingat Rabbnya dengan orang yang tidak mengingat Rabbnya adalah seperti perumpamaan orang hidup dan orang mati.” (HR. Al-Bukhari)

Di dalam masjid itu pula, akan ditempa dan dibina generasi pilihan penerus perjuangan dakwah Islam di bawah naungan nilai-nilai Al-Qur’an. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Al-Bukhari)

Allah subhanahu wa ta’ala telah menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan penuntun bagi manusia menuju bahagia. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku maka dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (Thaha : 123)

Masjid bukanlah museum atau monumen. Ia adalah bangunan yang hidup dengan zikir dan ibadah. Bangunan yang bersinar dengan pancaran hidayah dan berhias dengan kesejukan taubat dan istighfar. Bangunan yang membuka ruang bagi siapa saja yang ingin kembali kepada Allah, mengikhlaskan ibadah kepada-Nya, memohon kebutuhan dan pertolongan kepada-Nya, ruku’ dan sujud di hadapan-Nya. Betapa mulianya tempat ini, sehingga Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berpesan agar ia dipelihara kebersihannya dan diberi wewangian.

Di dalam masjid inilah dikumandangkan azan, kalimat tauhid, dan seruan untuk menuju negeri kebahagiaan. Mengingatkan manusia dari kelalaian mereka akan tujuan dan hikmah penciptaan. Menegur mereka yang hanyut dengan dosa dan berkubang dengan limbah maksiat. Mengajak mereka dengan lembut dan penuh kasih sayang agar kembali ke jalan Rabbnya.


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/pusat-penghambaan/